Orang Tua Siswa Resah, SMA Negeri 2 Lahat Diduga Ancam Siswa Tak Bisa Ikut Ujian Jika Tak Melunasi Uang Sumbangan Bulanan, Kepsek pun Bantah Informasi Tersebut


LAHAT, SS - Sejumlah orang tua siswa SMA Negeri 2 Lahat mengaku resah lantaran pihak sekolah diduga mengancam siswanya tak bisa ikutan ulangan MID semester jika tak melunasi uang sumbangan bulanan. 

Keresahan itu disampaikan Her, yang mengaku salah satu orang tua siswa SMA Negeri 2 Lahat, dia mengatakan anaknya terancam tak bisa ikut ulangan MID semester jika uang sumbangan bulanan tidak dilunasi. 

Diakui her, kabar tak bisa ikut ujian itu diterima dari anaknya yang mengaku ada  keterlambatan pembayaran sumbangan selama 3 bulan, dan pihak sekolah meminta untuk membuat perjanjian untuk pelunasan sumbangan itu. 

"Besarnya sumbangan dari selembaran kertas yang diminta orang tua siswa untuk menandatanganinya itu bervariasi dari Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu, dan kata anak saya pihak sekolah mengancam tidak bisa ikuti ulangan kalau tidak dilunasi," ungkapnya, Minggu (22/09/24). 

Selain itu, Her juga mempertanyakan soal sumbangan diminta oleh pihak sekolah, sebab jika itu memang sumbangan mengapa diminta untuk membayar setiap bulan. 

"Kalau sumbangan mengapa diminta setiap bulan, ini yang membuat kita bingung. Ini sumbangan apa SPP yang wajib dibayar setiap bulannya," pungkasnya. 

Terkait persoalan ini Kepsek SMA Negeri 2 Lahat, Tri Turnamdi langsung membantahnya, dia menegaskan bahwa untuk pelaksanaan mid semester tidak ada halangan bagi anak - anak untuk mengikuti ujian tersebut. 

"Anak - anak mau menyumbang atau pun tidak menyumbang masih tetap bisa ikut ujian. Dan nomor ujian akan dibagikan besok (Senin - red) seluruhnya dan sudah ada juga yang dibagikan hari Sabtu kemaren," jelasnya.

Jadi sekali lagi Tri Turnamdi menegaskan, jika tidak benar informasi itu. Bahkan sejak dirinya menjadi Kepsek SMA Negeri 2 Lahat, dirinya tidak pernah menahan atau melarang anak untuk ujian baik itu yang menyumbang maupun tidak menyumbang. 

" Jadi intinya anak itu menyumbang atau tidak menyumbang masih tetap ikut ujian seperti biasa. Jangankan ujian, ijazah dan raport pun tidak pernah saya tahan. Jadi anak mau menyumbang atau tidak masih tetap dapat nomor dan ikut ujian," pungkasnya. (Fry) 




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.