Dampak musim kemarau, Air Sungai BSA Lintang Kanan Kering, Petani Padi Terancam Krisis



Empat Lawang, SS - 03/10/2023 Air sungai BSA yang mengaliri sejumlah desa, mulai dari Desa Tanjung Alam hingga Desa Batu Ampar, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, saat ini menghadapi krisis serius akibat dampak musim panas yang berkepanjangan. Kondisi ini bukan hanya menjadi ancaman terhadap kehidupan petani padi, tetapi juga mengkhawatirkan sejumlah desa yang bergantung pada sungai tersebut sebagai sumber utama air.


Sungai BSA, yang membentang melintasi sebelas desa, yaitu Desa Tanjung Alam, Desa Rantau Alih, Desa Sukarami, Desa Rantau Kasai, Desa Lubuk Cik, Desa Karang Tanding, Desa Batu Ampar, hingga desa-desa yang berada di ujungnya, seperti Desa Nibung, DesaPagar Jati dan Desa Tanjung Jati, kini mengalami kekeringan yang menghawatirkan. Para petani padi yang selama ini mengandalkan sungai ini untuk mengairi sawah mereka mengalami kesulitan besar, dengan tanaman mereka mulai layu dan terancam gagal panen.


Kepala Desa Batu Ampar, Bapak Ulian Hamdi, telah menyuarakan keprihatinan yang mendalam terkait situasi ini. Beliau mengungkapkan, "Kami sangat prihatin dengan kondisi sungai yang kering ini. Kami memahami bahwa musim panas berkepanjangan adalah faktor utama, tetapi kami berharap ada kebijakan yang dapat melibatkan berbagai pihak demi kepentingan masyarakat banyak. Meskipun kami memiliki sumber daya terbatas, kami siap untuk berpartisipasi dalam upaya mengatasi situasi ini agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar." Ungkapnya


Krisis ini menciptakan tekanan serius pada pemerintah daerah dan instansi terkait di Kabupaten Empat Lawang. Langkah-langkah yang cepat dan efektif harus diambil untuk mengatasi kekeringan sungai BSA. Kehidupan para petani padi dan masyarakat sekitarnya sangat bergantung pada air sungai ini, dan keterlambatan tindakan dapat mengakibatkan situasi semakin memburuk.


Kondisi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya upaya pelestarian sumber daya alam dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Menurut Dobi IrWan selaku pengurus organi sasi kemasyarakatan, " Perubahan iklim yang tidak terkendali dapat berdampak buruk pada mata pencaharian para petani dan kesejahteraan masyarakat lokal. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi terkait harus ditingkatkan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam yang penting ini.


Semoga tindakan yang tepat segera diambil untuk mengatasi krisis kekeringan sungai BSA dan melindungi penghidupan para petani serta masyarakat di sekitarnya" tutup Dobi

(Susan).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.