Bupati Pali Beri Perhatian Khusus Pendidikan di Daerah Terpencil
PALI, SS - Setiap anak Bangsa Indonesia wajib menempuh pendidikan yang lebih baik didalam menuntut ilmu baik itu tingkat TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.
Namun ada beberapa sekolah di wilayah perdesaan terpencil di jauh dari kota PALI masih ada yang belum tersentuh masih ada kesenjangan pendidikan
Baik itu dari fasilitas dalam belajar mengajar, seperti kursi dan meja maupun di pembangunan ruang kelas ada yang sudah rusak.
Dengan adanya kunjungan Bupati Dr Ir H Heri Amalindo MM yang diwakili oleh Wakil Bupati H Soemarjono dapat membantu menunjang perubahan dalam dunia pendidikan di pedesaan terpencil.
Agar bisa dapat membaca juga menulis untuk menunjang pendidikan yang berkualitas menjadi lebih baik di wilayah Pedesaan terpencil yang jauh dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Dengan itu Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan Dr Ir H Heri Amalindo MM menaruh perhatian khusus terhadap dunia pendidikan terutama yang berada di daerah terpencil.
Salah satu yang menjadi perhatian khusus Bupati PALI Heri Amalindo adalah terhadap SMP Satu Atap (Satap) yang berada di Talang Betung Desa Prambatan kecamatan Abab.
Perhatian lebih Bupati Heri Amalindo terhadap SMP Satap Talang Betung disamping memberikan insentif khusus terhadap tenaga pengajar juga bangunan sekolah tersebut dibangun permanen dan terbilang mewah untuk berada di lokasi terpencil.
Membangun gedung sekolah secara permanen ditujukan agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan siswa maupun pengajar bisa nyaman dan tenang.
Pada Selasa 15 Agustus 2023, Bupati Heri Amalindo mengutus Wakil Bupati Drs H Soemarjono untuk mengunjungi SMP Satap Talang Betung.
Kunjungan itu untuk memastikan proses belajar mengajar berjalan lancar tanpa kendala.
Kedatangan Wabup H Soemarjono didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan, Camat Abab, Kades Prambatan serta dikawal Dinas Perhubungan juga Satpol-PP.
"Sebenarnya sudah lama pak Bupati ingin mengunjungi sekolah ini, namun karena banyak kegiatan dan kesibukan, akhirnya pak Bupati mengutus kami untuk bisa bertatap muka bersama guru juga murid di SMP Satap ini," ujar Wabup.
Kedatangan Wabup yang mewakili Bupati tersebut dijelaskan H Soemarjono adalah untuk memastikan proses belajar mengajar serta kondisi langsung di lapangan.
"Diketahui bahwa bukan hanya di sekolah ini saja yang harus mendapat perhatian khusus. Namun ada sekolah lain juga alami hal sama, disamping berada di daerah pelosok juga alami kekurangan siswa," tambah Wabup.
Untuk mencari solusi kekurangan siswa, Wabup menyebut akan mengajak Dinas Pendidikan untuk mencari solusi terbaik.
"Masalah kekurangan siswa akibat jumlah penduduk di lokasi sekolah itu memang sedikit, untuk solusinya kita akan ajak Disdik mencari jalan terbaik," terangnya.
Terkait kondisi SMP Satap Talang Betung, Wabup mengatakan bahwa meski berada di wilayah terpencil, namun keberadaan sekolah itu bisa dirasakan oleh masyarakat di kabupaten lain.
"Sekolah ini berada di perbatasan antara kabupaten PALI, Banyuasin dan Muara Enim. Tentu dengan adanya sekolah ini, malah yang lebih banyak bersekolah disini warga dari kabupaten Banyuasin dan Muara Enim," sebutnya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Satap, Wabup akui bahwa Pemkab telah memberikan insentif khusus terhadap tenaga pengajar baik yang ASN, PPPK maupun honor.
"ASN dan PPPK diberikan insentif khusus sebesar Rp 2 juta per bulan sementara honor diberikan Rp1,5 juta per bulan. Ini bentuk perhatian khusus pak Bupati agar guru semangat mendidik siswa di lokasi terpencil sehingga mencetak generasi cerdas dan mampu bersaing," jelasnya.
Untuk kendala listrik yang belum masuk ke lokasi sekolah Wabup meminta pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut untuk membantu penerangan.
"Kami sudah meminta PT Servo atau Titan Group untuk membantu penerangan listrik juga membuka akses jalan menuju sekolah tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Muhammad Saidi Kepala SMP Satap Talang Betung melalui salah satu tenaga pengajar membenarkan kalau siswa di sekolah tersebut didominasi dari kabupaten tetangga.
"Jumlah siswa disini yang SMP ada 19 orang, sedangkan SD ada 20 orang. Dari jumlah itu hanya 5 orang yang berasal dari Talang Betung sisanya dari Tanjung Pasir dan Tanjung Tiga kabupaten Banyuasin serta dari desa Muara Lematang kabupaten Muara Enim," katanya.(KLT)
Post a Comment