Air Merupakan Petunjuk Bagi Orang Berpikir Persepektif Al-Qur’an

Sumber Foto : Topcareer.id

Oleh : Riduwan
(Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi)

Air merupakan unsur utama kehidupan, keberadaan air sangat vital bagi makhluk di muka bumi. Hal tersebut dipandang melalui pentingnya air di bumi yang berjumlah dua pertiga dari daratan bumi merupakan air, bahkan sekitar70% dari komponen tubuh manusia merupakan kandungan air. 

Tubuh manusia memang 75% terdiri dari air. Otak 74,5% air darah 82% air, tulang yang keras pun mengandung 22% air. Bila direnungkan berpuluh ayat al Qur’an tentnag air, Allah senantiasa menarik perhatian hamba-nya kepada air menyadarkan bahwa air tidak sekedar benda mati. Dia menyimpan kekuatan,daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh lagi menunggu untuk disingkap manusia.

terdapat lebih dari 200 ayat di dalam al Qur’an yang mengandung kata air dan segala yang berhubungan dengannya. Kalimat “air” disebut sebanyak 63 kali yang tersebar dalam 42 surat, hal ini menerangkan sekaligus mempertegas bahwa air dalam persepektif al Qur’an merupakan sumber kekayaan alam yang sangat penting, berharga dan memiliki daya guna dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. 

salah satu ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang air adalah  QS. Al Nur ayat 43. Ayat ini berbicara, bukan hanya tentang eksistensi tetapi juga menjelaskan proses terjadinya hujan. 
“Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”

Dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa proses terjadinya  air hujan bermula dari awan yang mendung yang mengumpal di langit, kemudian awan tersebut saling mendorong, berkunpul dan bertumpuk-tumpuk sebagian menjadi air hujan dan  hanya sebagian kecil yang membuka dan menjadi butiran-butiran es, karena itulah hujan tercurah ke bumi. 

Al -Zumar ayat 21  “Sesungguhnya kalian tahu melalui apa yang kalian saksikan bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit, lalu memasukkannya ke dalam mata air dan aliran sungai. Kemudian dengan air ini Allah menumbuhkan tanaman-tanaman yang beraneka ragam. Kemudian tanaman-tanaman itu mengering. Kamu -wahai orang yang menyaksikan- melihatnya berwarna kuning setelah sebelumnya hijau. Kemudian Allah menjadikannya patah dan lapuk setelah kering. Sesungguhnya dalam kisah yang disebutkan itu terdapat peringatan bagi orang-orang yang memiliki hati yang hidup.”

Dari ayat di atas menjelasakan mengenai pasca hujan, setelah hujan jatuh ke bumi, air hujan akan terbagi menjadi 3 bagian pertama, menguap kembali karena pemanasan; kedua mengalir dipermukaan dalam bentuk air sungai atau menggenang di danau,kolam, sawah, atau cekungan-cekungan tanah dan ketiga, air terserap oleh tanah, namun tidak hilang. Artinya air dalam tanah masih dapat dialirkan lewat permukaan atau didalam tanah. 

Para ilmuwan menengaskan bahwa air meresap ke dalam bumi, melarutkan unsur-unsur itu kemudian berubah menjadi sel-sel hidup dan seluler. Begitulah proses yang dimaksudkan oleh Al Qur’an dengan kalimat menghidupkan bumi. Bumi yang tadinya mati dihidupkan Allah swt. Demikian juga manusia yang telah mati dikubur dalam perut bumi akan dihidupkan kembali dan dibangkitkan Allah swt. Untuk memperoleh balasan dan ganjaran atas perbuatan. Demikian al Qur’an membuktikan melalui turunnya hujan bagaimana Allah menghidupkan yang mati dan dengan demikian, terbukti pula keniscayaan hari kiamat.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.