Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Muara Enim Gelar Kegiatan Penguatan dan Sinkronisasi Peran TPPS dan TPK


MUARA ENIM, SS
-- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Muara Enim menggelar kegiatan penguatan dan sinkronisasi peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya menyukseskan percepatan penurunan stunting menuju Kabupaten Muara Enim bebas stunting 2024, Selasa (20/12/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala BKKBN RI sekaligus ketua penurunan stunting pusat, Wakil Gubernur Sumsel, kepala BKKBN Provinsi, PJ Bupati, Ketua DPRD, Dandim, Kapolres, kepala BKKBN Muara Enim, Camat, Forkompinda, para Bupati dan Wali Kota se Sumsel beserta Muspida, para TPPS, TPK, beserta para bidan, PKK dan kader KB se-Sumsel.


Rinaldo selaku kepala BKKBN Muara Enim mengatakan, adapun kegiatan ini dilaksanakan untuk percepatan penurunan stunting seluruh Kabupaten Dan Kota dalam wilayah Sumatera Selatan. Jumlah peserta kegiatan lebih kurang terdiri dari 2000 peserta.

“Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan agar dapat menurunkan stunting diwilayah Kabupaten/ Kota Sumatera Selatan dan terkhusus Kabupaten Muara Enim Bebas Stunting menuju Muara Enim 2024,” ucapnya.


Dalam sambutannya, PJ. Bupati Muara Enim Kurniawan menyampaikan, atas nama pemerintah dan masyarakat mengucapkan selamat datang di Bumi Serasan Sekundang Kabupaten Muara Enim kepada Kepala BKKBN RI dan Wakil Gubernur Sumsel serta para perwakilan 17 Kabupaten/Kota Se sumsel. Pemerintah Muara Enim berkometmen akan penurunan angka stunting dan telah di bentuk tim di setiap kecamatan masing masing.

“Terkait program bagar berencena, minta arahan dan masukkan dari ketua BKKBN pusat kepada kami untuk melakukan penurunan stunting di Mara enim,” terangnya.


Sementara Wakil gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya menuturkan, apa yang telah pemerintah kerjakan dan sosialisasikan ini adalah program nasional Presiden melalui BKKBN Indonesia.

Sasara kinerja ini ada didesa, tentunya Kepala Desa beserta tim Desa memegang peran penting dalam penurunan stunting. Bidan desa, bersama pendamping desa serta ibu kepala desa kedepan akan diberikan anggaran operasional melalui ADD dan APBD agar melakukan kinerja guna menurunkan stunting di Sumsel ini. Dan anggaran tersebut tanggung jawab ibu kepala desa.

“Penurunkan stunting ini akan lebih cepat adalah dengan melalui BKKBN. Hal ini tentunya untuk keluarga kita, masa depan kita. Tentunya sumsel siap untuk melakukan penurunan stunting,. Maka dari itu kepala desa dan ibu kepala desa beserta pendamping akan melakukan kinerja yang baik guna menurunkan angka stunting dan akan sukses bebas stunting di 2024,” ungkapnya.


Sedangkan Kepala BKKBN Republik Indonesia Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengharapkan agar didiklah anak cucumu sesuai jamannya, karena mereka lahir bukan dijamanmu. Adapun penyebab stunting terdiri dari tiga (3) komponen, yang pertama adalah kekurangan Proten (kurang asupan protein), kemudian mudah sakit (kurang Gizi dan imunasi kurang) dan faktor lingkungan (seperti tempat tinggal yang tidak layak atau kurang sehat). Kemudian, untuk kerugian dari stunting terdiri dari tiga (3) bagian juga. Yang pertama ada pendek, kemudian, kurang cerdas (daya tabgkap kurang), dan mudah terkena penyakit (mudah sakit).

“Saya titip program pranikah kepada Bupati Muara Enim, sebelum nikah harus sehat. Sebelum nikah harus diperiksa HB (diambil darahnya) jangan dinikahkan kalau belum diperiksa HB nya. program pranikah sendiri dibentuk dengan kerja sama kementrian agama dengan BKKBNRI. Program BKKBN dengan Tim pendamping ini, diseluruh wilayah sumsel, BUKB dinaikan untuk perecepatan penurunan stunting. Dan titip juga pesan kepada Bupati Muara Enim agar penyerapan para kader ini ditahun 2023 uang upah nya dimudahkan serta segera mungkin lakukan penyerapan kader diawal tahun 2023 ini supaya program penurunan stunting di Sumsel cepat tercapai,” pungkasnya.(Adv/KLT)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.