HD Bedah 45 Rumah Sebagai Langkah Mengurangi Backlock


PALEMBANG, SL -  Gubernur Sumsel H Herman Deru (HD) saat ini tengah berupaya mengurangi backlock melalui program bedah rumah. 

Backlog diartikan sebagai kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat. 

Dengan pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa backlog perumahan adalah kuantitas rumah yang belum atau tidak tertangani. 

"Kita berjuang untuk mengurangi backlock. Mudah-mudahan dengan berangsurnya pelaksanaan program bedah rumah akan lebih meningkatkan pengurangan jumlah backlock," katanya saat meninjau rencana perbaikan bedah bedah rumah tidak layak huni di Gang Lama, Plaju Palembang, Senin, (18/04/22). 

HD berharap dengan adanya bedah rumah maka akan tercipta kediaman yang sehat, layak huni, dan banyak manfaat terutama bagi tumbuh kembang generasi penerus. Dengan diiringi dengan konsumsi cukup gizi bagi ibu dan anak sehingga tidak ada stunting. 

"Hari ini saya mengantarkan 45 rumah yang ada di wilayah ini untuk di rehab menjadi rumah layak huni termasuk sanitasinya. Ini semua diperuntukkan dari kerjasama antara Pemprov, Pemkot, dan Pemerintah Pusat. Dengan dana per rumahnya Rp 40 juta," ujarnya. 

HD mengungkapkan 45 rumah yang akan dibedah baik dari kerusakan ringan hingga berat. Bedah dilakukan bagi yang telah memenuhi kelengkapan administrasi dengan status kepemilikan tanah jelas. Menurutnya masih terdapat ratusan rumah yang tidak layak huni, terutama yang berada di pinggir sungai dan berpotensi bahaya bagi pemiliknya. 

"Seyogyanya jumlah rumah yang di bedah dapat lebih banyak lagi, namun diketahui bahwa status kepemilikan tanah yang bersangkutan belum jelas. Bisa diajukan, tapi untuk administrasinya diperjelas, surat menyurat tentu akan diproses sedemikian rupa," pungkasnya. 

Sementara itu, Hawidah (56 th), salah satu warga yang rumahnya dibedah, sangat berterima kasih karena rumahnya menjadi salah satu rumah yang akan dibedah. (Diskominfo Sumsel/Mis) 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.