Tansri : Listrik di Desa Kami Sangat Memprihatinkan


MUARA ENIM, SS Diera globalisasi dan informasi dalam dunia yang serba modernisasi, listrik merupakan kebutuhan yang bersifat primer dalam kehidupan masyarakat, baik didesa, maupun diperkotaan, mengingat sekarang ini hampir setiap pedesaan sudah menggunakan listrik sebagai kebutuhan bagi masyakarak untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk penerangan waktu malam hari maupun dalam berkomunikasi, ataupun untuk dunia bisnis, bahkan tak kalah pentingnya untuk kebutuhan rumah tangga. Senin, (31/05/2021).

Ketika awak media berbincang-bincang dengan Tansri ( 46 ) dusun 4, masyarakat Desa Pagar Jati Kecamatan Benakat, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, mengatakan bahwa listrik di Desa kami sangat memprihatinkan, karena pada malam hari listrik, untuk lampu penerangan dirumah kami cahayanya bagaikan kunang-kunang yang keluar dimalam hari, seakan-akan kami tidak merasakan adanya listrik sudah masuk desa, kami tidak tau apakah spaningnya rendah atau bagaimana, walaupun sudah 220 volt, katanya.


Disaat bertemu dengan warga yang lain, paidi ( 46 ) dari dusun 3 Desa Pagar Jati, juga mengatakan, listrik didusun kami kalau malam hari kecil nian spaningnya, bahkan barang elektronik milik kami banyak yang rusak, mungkin dampak dari spaningnya karena kecil, apalagi kalau jalan pada malam hari, kami terpaksa bawa senter untuk alat bantu penerangan dijalan, karena jalan terlihat remang-remang takut jatuh atau tersandung, lain dengan listrik di desa tetangga, Desa Pagar Dewa, kalau malam hari cahaya lampu jalan terang benderang, beda sekali dengan Desa kami, ucapnya.


Sementara Ketua BPD Desa Pagar Jati, Toyib membenarkan apa yang disampaikan masyarakat Desa Pagar Jati, memang di Desa kami spaning listrik sangat kecil, mungkin tidak sampai lagi 220 volt, apalagi waktu nonton tv, kadang tidak ada gambarnya, hanya terlihat garis-garis saja dilayar tv, jadi sangat sulit sekali untuk dapat informasi dari media  elektronik, dan juga sering disampaikan kepada Kepala Desa Pagar Jati masalah listrik ini, tapi beliau juga mengatakan hal ini sudah dilaporkan kepada pihak PLN, baik ranting maupun dengan Kepala Cabang di Kabupaten PALI, imbuhnya.


Ketika awak media mendapat informasi dari warga Desa Pagar Jati Benakat, maka langsung berkunjung kerumah Kepala Desa Pagar Jati, Helmi, karena di kantor sudah pulang saat waktu istirahat, karena kami ingin komfirmasi apa yang disampaikan warga tadi, dan Kepala Desapun menjelaskan kepada kami, membenarkan informasi tersebut, memang waktu menjelang malam hari, spaning listrik turun, mungkin kalau diperkirakan spaning hanya satu pas, sedangkan listrik yang dipasang mempunyai tegangan 220 volt.


Tentunya saya selaku Kepala Desa Pagar Jati, sudah melapor kepada pihak PLN, baik Ranting maupun Kepala Cabang di Kabupaten PALI, untuk ditambah trafo di desa kami sebanyak 2 unit, sehingga tegangan listrik bisa normal kembali, tidak seperti apa yang disampaikan oleh warga saya, dan sangat memprihatin sekali dengan kondisi listrik di desa kami, tidak seperti listrik yang ada di desa tetangga kami, semua nampak normal, karena di Kecamatan Benakat, ada enam desa dan listri didesa kami yang seperti ini.


Masih dari Helmi, harapan kami agar trafo di Desa Pagar Jati, agar ditambah lagi, alalagi masyarakat sudah banyak memiliki barang-barang elektronik sebagai usaha mereka, bagi rumah tangga digunakan untuk bahan kebutuhan sehari-hari dapat bertahan satu minggu, karena mereka belanja bahan makanan pada waktu pasar mingguan, jadi mereka harus beli untuk bebutuhan satu minggu dengan menggunakan kulkas biar awet bisa bertahan untuk satu minggu kedepan, dan kami minta kepada Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk dapat direspon keluhan masyarakat Desa Pagar Jati, Kecamatan Benakat untuk direalisasikan" pungkasnya. (KLT/Umr )

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.