Warga Gumay dan Kikim Area Masih Keluhkan Pemadaman Listrik, YLKI : Jika Listrik Padam Terus, Ragukan Keefektifan Sosial Distancing
LAHAT, SS - Listrik telah menjadi suatu kebutuhan yang penting dan seluruh sendi kehidupan memerlukan listrik untuk menjalankan proses bisnisnya, mulai dari sektor industri, bisnis, pemerintahan, dan sosial, serta rumah tangga.
Seringnya pemadaman listrik yang terjadi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, belakangan ini menjadi sorotan berbagai pihak.
Pasalnya, akibat dari seringnya pemadaman listrik tersebut dianggap dapat berpengaruh dengan keefektifan sosial distancing, serta anjuran pemerintah kepada warga untuk tetap beraktivitas di dalam rumah mencegah Covid-19.
Sebelumnya Manajemen PT. PLN (Persero) menegaskan pelayanan dari sisi keandalan listrik menjadi harga mati yang tidak boleh dilanggar lagi PLN ke depan, hal tersebut disampaikan langsung Zulkifli Zaini, Direktur Utama PLN, menjelaskan "PLN harus bisa memastikan tidak pernah lagi terjadi pemadaman. Hal itu adalah bagian dari komitmen manajemen dalam melakukan transformasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat", paparnya.
Menyikapi kondisi yang terjadi di UP3 Lahat, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya meminta manajemen untuk melakukan evaluasi dari kinerja Manager PLN UP3 Lahat.
Hal itu karena pemadaman listrik yang terjadi saat ini dianggap sudah tidak bisa ditoleransi. Sebab, sehari pemadaman listrik yang dilakukan PLN bisa beberapa kali.
“Kalau listrik padam terus bagaimana masyarakat bisa beraktivitas di rumah. PLN harus memikirkan ini jangan selalu menyalahkan tanam tumbuh dan hewan, seolah-olah perencanaan menanggulangi soal pemadaman tidak dilakukan,” ujar Sanderson, Rabu (31/03/21).
Hingga saat ini, pantauan YLKI Lahat belum terlihat langkah nyata PLN UP3 Lahat melakukan koordinasi dan komunikasi dalam mengatasi kendala yang ada, terutama dengan aparat pemerintah, tokoh agama serta pemuka masyarakat setempat, seperti Camat, Kapolsek, Danramil, Kades, Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat terutama di daerah yang rawan dan potensi gangguan listriknya cukup tinggi karena ini faktor utama menekan intensitas padam, tegasnya.
Sanderson sangat mendukung tidak ada jalan lain bagi PLN di masa sekarang ini selain bertansformasi dengan berorientasi pada penggunaan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. PLN sekarang harus bisa menghadirkan memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat bukan lagi masyarakat yang harus mengikuti PLN, sesuai penyataan Direktur Utama Bapak Zulkifli Zaini.
"Tentunya dalam melakukan kegiatan pemeliharaan ini tidak bisa serta merta. Namun, harus terjadwal dan SOP dengan baik serta melibatkan berbagai unsur", pungkas Sanderson.
Saat diminta tanggapannya, warga Kikim Area Fauzi (47) menjelaskan "bahwa dari dulu seringnya listrik mati hingga larut malam bahkan bisa sampe besok harinya, tapi bingung tempat mengadu karena layanan PLN ganggu Lahat tidak bisa dihubungi. Akibatnya usaha omsetnya warga juga menurun, padahal tidak ada hujan mati lampu sehari bisa beberapa kali", ujarnya.
Sementara Decky (38) warga Gumay Ulu mengatakan hal senada, saat listrik mati yang selalu dijadikan kambing hitam tanam tumbuh masyarakat, tapi kami masyarakat tidak pernah dilibatkan untuk penyelesaian masalahnya ini, adapun pembersihan pohon dan tanam tumbuh milik warga seadanya saja," jelasnya.
Terpisah Manager PLN UP3 Lahat, Triyono saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WhatApp (WA) mengungkapkan "kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kehandalan sistem kelistrikan, untuk itu kami menghimbau kepada masyaratakat/pelanggan kami agar merelakan pohon yg mendekati jaringan dapat dilakukan pemangkasan / penebangan demi menjaga kontiunitas layanan pasokan tenaga listrik. Selain itu kami juga mohon doanya agar cuaca ekstrem ini segera berlalu", ujarnya. (Fry)
Post a Comment