Polisi Ungkap Rekayasa Perampokan Toko Zahwa di Prabumulih
Terkuaknya kasus rekayasa perampokan diduga sengaja dikarang oleh pembantu Toko Zahwa di Kota Prabumulih lantaran terlilit hutang. |
Kasus tersebut ternyata hanya rekayasa yang sengaja dikarang oleh Eti Susanti (30), warga Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak lain adalah pembantu di toko milik Lia Asmara (36), warga Jalan Padat Karya, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur.
Hal tersebut terungkap setelah anggota Satreskrim Polres Prabumulih melakukan serangkaian penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi mendapati sejumlah kejanggalan di lokasi kejadian serta mencurigai keterangan berbelit-belit yang disampaikan oleh Eti yang mengaku dirinya disekap oleh dua orang pelaku perampokan.
Saat diperiksa dan mengintrogasi Eti lebih lanjut, akhirnya ibu satu anak itu pun mengaku jika aksi perampokan tersebut hanyalah rekayasa dirinya saja. Hal itu ia lakukan lantaran ingin mencuri sejumlah uang milik majikannya.
Berdasarkan keterangannya, ia nekat berbuat hal konyol itu karena desakan kebutuhan ekonomi dan terlilit hutang bank berjalan. Untuk itulah, wanita yang baru bekerja satu bulan lebih di toko itu mengarang cerita seolah-olah telah terjadi perampokan di toko tersebut.
Saat ia ditinggalkan di dalam toko bersama dengan anak majikannya yang masih balita, Eti langsung melancarkan aksinya. Ia mengambil sejumlah uang penjualan yang disimpan dalam laci meja kasir senilai kurang lebih Rp11 juta.
Ibarat cerita dalam filem sinetron, ia kemudian mengambil lakban warna coklat dan untuk melakban mulut serta kedua kaki dan tangannya. Selanjutnya ia merebahkan badannya di lantai dekat dapur yang ada di lantai dasar toko tersebut.
Tidak lama kemudian, Lia majikannya datang membuka pintu toko dan melihat Eti dalam keadaan terikat. Lia pun histeris dan berteriak meminta tolong. Teriakan Lia pun membuat hebah warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas di lokasi kejadian.
Mendengar pengakuan Eti jika dirinya telah dirampok oleh dua orang pelaku yang masuk dan melarikan diri lewat jendela lantai tiga ruko, sejumlah warga pun langsung merangsek masuk untuk mengejar dan mencari keberadaan para pelaku. Namun tidak satu pun batang hidung pelaku perampokan terlihat seperti yang diungkapkan cerita Eti.
"Aku tepakso ngarang cerito, kareno aku lagi butuh duit untuk bayar hutang. Belum lagi untuk kebutuhan rumah tanggo dan biaya sekolah anak aku pak. Aku khilaf saat jingok majikan aku nyimpen duit jualan di dalam laci. Tibo-tibo aku kepikiran bebuat cak itu. Aku benar-benar menyesal nian," ujar Eti kepada awak media saat menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Prabumulih.
Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP I Wayan Sudharmaya SH SIK MH melalui Kasatreskrim AKP Abdul Rahman SH mengatakan, pihaknya mencurigai keterengan yang disampaikan oleh pelaku yang mengaku menjadi korban perampokan. Pelaku beralibi jika dirinya telah disekap oleh dua orang pria yang masuk ke dalam toko tersebut untuk melakukan aksi perampokan.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, pihaknya tidak mendapati adanya jendela atau pintu yang di bangunan ruko tersebut yang rusak. Kecurigaan petugas makin menguat setelah mendapati potongan lakban di dalam tong sampah serta sisa lakban yang disembunyikan di bawah kompor gas.
"Akhirnya setelah diperiksa lebih lanjut ia pun mengaku jika perampokan itu hanya rekayasa. Ia pun langsung kita amankan dan ditetapkan sebagai tersangka karena telah membuat keterangan palsu untuk melancarkan aksi pencurian," ungkapnya. (RN/LN)
Post a Comment