Ratusan Rumah Warga di Payuputat Terendam Banjir
PRABUMULIH, SS - Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Sumatera Selatan membuat air Sungai Lematang meluap. Akibatnya ratusan rumah warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Lematang tepatnya di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat mulai terendam banjir.
Meski tidak banyak yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah luapan air, namun mereka hanya bisa berharap agar luapan air Sungai Lematang di tahun ini tidak terlalu meningkat.
"Debit air memang sudah mulai meningkat, untuk saat ini masih aman. Tapi kito tetap khawatir kareno sewaktu-waktu air biso tambah besak dan merendam rumah warga," ujar Madi (43), salah satu warga di Kelurahan Payuputat yang rumahnya berada tidak jauh dari aliran Sungai Lematang, Kamis (30/01/2020).
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Heriyanto SSos yang mendapat laporan meluapnya air Sungai Kelekar pun mengaku telah turun ke lapangan untuk mengecek situasi tersebut. Menurutnya, saat ini meluapnya air Sungai Lematang belum berdampak terhadap aktifitas masyarakat di Kelurahan Payuputat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bersama dengan Polres Prabumulih dan Tagana telah membentuk tim untuk mewaspadai musibah banjir di wilayah Payuputat yang disebabkan oleh meluapnya air sungai.
"Memang tiap tahun wilayah itu jadi langganan banjir karena meluapnya air Sungai Lematang. Apalagi beberapa wilayah kabupaten yang dialiri Sungai Lematang sudah ada yang terendam air. Makanya kita tetap mewaspadai ancaman banjir tahunan ini," ujar Heri.
Dirinya menjelaskan, sejauh ini sejumlah rumah di sepanjang aliran Sungai Lematang yang berada di wilayah Kelurahan Payuputat sudah mulai terendam air. Namun, kondisi itu masih batas kewajaran dan belum masuk kategori darurat bencana.
"Ada beberapa rumah yang mulai terendam, tapi tidak begitu parah. Karena memang rumah-rumah disana kebanyakan rumah panggung dan masih aman," katanya.
Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan pemantauan serta menyiapkan bantuan yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh masyarakat setempat yang rumahnya terendam air.
"Untuk bantuan sudah kita siapkan. Jika kondisinya sudah darurat dan membuat aktifitas masyarakat lumpuh maka akan kita salurkan sesuai dengan prosedurnya," pungkasnya.(LN)
Meski tidak banyak yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah luapan air, namun mereka hanya bisa berharap agar luapan air Sungai Lematang di tahun ini tidak terlalu meningkat.
"Debit air memang sudah mulai meningkat, untuk saat ini masih aman. Tapi kito tetap khawatir kareno sewaktu-waktu air biso tambah besak dan merendam rumah warga," ujar Madi (43), salah satu warga di Kelurahan Payuputat yang rumahnya berada tidak jauh dari aliran Sungai Lematang, Kamis (30/01/2020).
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Heriyanto SSos yang mendapat laporan meluapnya air Sungai Kelekar pun mengaku telah turun ke lapangan untuk mengecek situasi tersebut. Menurutnya, saat ini meluapnya air Sungai Lematang belum berdampak terhadap aktifitas masyarakat di Kelurahan Payuputat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bersama dengan Polres Prabumulih dan Tagana telah membentuk tim untuk mewaspadai musibah banjir di wilayah Payuputat yang disebabkan oleh meluapnya air sungai.
"Memang tiap tahun wilayah itu jadi langganan banjir karena meluapnya air Sungai Lematang. Apalagi beberapa wilayah kabupaten yang dialiri Sungai Lematang sudah ada yang terendam air. Makanya kita tetap mewaspadai ancaman banjir tahunan ini," ujar Heri.
Dirinya menjelaskan, sejauh ini sejumlah rumah di sepanjang aliran Sungai Lematang yang berada di wilayah Kelurahan Payuputat sudah mulai terendam air. Namun, kondisi itu masih batas kewajaran dan belum masuk kategori darurat bencana.
"Ada beberapa rumah yang mulai terendam, tapi tidak begitu parah. Karena memang rumah-rumah disana kebanyakan rumah panggung dan masih aman," katanya.
Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan pemantauan serta menyiapkan bantuan yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh masyarakat setempat yang rumahnya terendam air.
"Untuk bantuan sudah kita siapkan. Jika kondisinya sudah darurat dan membuat aktifitas masyarakat lumpuh maka akan kita salurkan sesuai dengan prosedurnya," pungkasnya.(LN)
Post a Comment