40 Wartawan Ikuti Penyuluhan Bahasa Indonesia
PRABUMULIH, SS – Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan mengadakan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Media Massa se-Kota Prabumulih di Gedung Kesenian Rumah Dinas Walikota Prabumulih, Rabu (11/09/2016).
Kegiatan tersebut bertujuan menjadikan Jurnalis sebagai garda terdepan dalam penggunaan Bahasa Negara Indonesia. Bahasa yang ditulis harus sesuai kaidah, karena itu akan sangat mempengaruhi pemahaman bagi pembaca ketika membaca surat kabar ataupun media online.
Acara yang dibuka langsung oleh Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM itu, akan dilaksanakan selama empat hari 11-14 September 2019 dengan diikuti oleh 40 peserta wartawan yang terdiri dari media cetak, media elektronik dan media online.
Kepala Balai Bahasa Sumatera Selatan yang diwakili oleh Tenaga Teknis Fungsional Peneliti Kepakaran Bahasa Balai Bahasa Sumatera Selatan, Lini oktaviany M.Pd dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pihaknya memfasilitasi para wartawan atau jurnalis untuk menerapkan kaidah bahasa Indonesia dalam rangka pengutamaan bahasa negara di media.
"Sebagai warga negara yang baik, tentu kita harus memiliki sikap positif terhadap bahasa sendiri. Dan sudah seharusnya kita mengutamakan bahasa Indonesia dalam seharian kita," ujarnya.
Penggunaan Bahasa Indonesia itu merupakan bagian dari butir sumpah pemuda, yakni butir ketiga. Artinya kita tidak anti bahasa Asing. Kita juga ingin rakyat Indonesia menguasai sebanyak-banyaknya bahasa asing dalam rangka hubungan dengan pihak luar. Biar kita tidak dibodohi.
Kaitannya itu, lanjutnya, ada tiga pilar yang dibangun oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Pembukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yakni mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa Asing.
"Tapi yang paling penting kita mengutamakan bahasa negara. Disamping itu kita melestarikan bahasa daerah yang ada. Jangan sampai pula, bahasa daerah yang ada, hilang juga oleh bahasa Indonesia atau mungkin juga oleh bahasa Asing," terangnya.
Sementara itu, Walikota Prabumulih sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa. Apalagi, ini pertama kali diselenggarakan di Kota Prabumulih.
Dirinya menyadari, masih ada salah atau keliru dalam penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh karenanya, kedepan mungkin Prabumulih akan turut mengajak kerjasama, dalam rangka menyamakan persepsi bahwa bahasa Indonesia itu adalah bahasa kebanggaan dan bahasa persatuan untuk menyatukan masyarakat di Indonesia ini.
"Kita dalam negeri ini harus menggunakan bahasa kita sendiri. Jangan selalu bahasa Inggris atau bahasa luar lainnya. Mentang-mentang bisa bahasa Inggris, banggalah itu. Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri," pungkasnya.(Nr01)
Post a Comment