40 Mahasiswa Poltekes Kemenkes Palembang Adakan Riset dan PPL di Tanjung Agung
MUARA ENIM, SS - Untuk
Meningkatkan minat masyarakat dalam berbagai macam olahan makanan yang
berasal dari hasil bumi perkebunan di desa-desa yang berada di Kecamatan Tanjung
Agung yang dapat dikelolah menjadi
makanan yang bergizi selain konsumsi nasi.
Sebanyak kurang lebih 40 mahasiswa program studi D3 jurusan
gizi Poltekes Kemenkes Palembang melakukan riset dan melaksanakan praktek kerja
lapangan di wilayah Kecamatan Tanjung Agung di mulai tanggal 2 sampai tanggal 20 Februari
2019.
40 mahasiswa PKL ini dibagi dalam 10 desa masing-masing
meliputi Desa Lambur, Desa Lebak Budi, Desa Pagar Dewa, Desa Pandan Enim,
Desa Padulakso, Desa Tanjung Agung, Desa Muara Emil, Desa Tanjung Karangan, Desa
Tanjung Baru dan Desa Tanjung Bulan guna melihat tingkat gizi yang ada di
masyarakat desa tersebut.
Praktek kerja lapangan yang dilakoni oleh para siswa
berlangsung selama 2 minggu 5 Hari berakhir pada Selasa (19/02/2019).
Dalam sambutan yang disampaikan Drs Saprioma MSi mengucapkan
terimakasih kepada anak kita yang telah
meluangakan waktunya untuk memberikan
pelatihan kepada ibu-ibu PAUD, ibu PKK desa dalam pentingnya memanfaatkan
tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi anak-anak kita dalam pertumbuhan dan
kesehatannya. Dengan berbagi tumbuhan yang ada di wilayah desa Kecamatan
Tanjung Agung ini yang bermanfaat namun kurang kita pahami.
“Harapan kami semoga ilmu yang adik-adik kita ketahui dalam
pendidikan mereka dapat diterapkan
kepada ibu agar ilmu tersebut dapat bermanfaat dan dapat dilakukan
dikeseharian dalam keluarga, supaya anak sehat, keluarga juga ikut sehat
jasmani,” harapnya.
Budi Wilianto perwakilan mahasiswa menyatakan, bahwa PPG
dimulai pada awal Februari dengan sasaran 10 desa di Kecamatan Tanjung Agung
bertujuan untuk melihat kadar gizi balita yang ada di desa-desa untuk
diinventarisir.
“Dari data tersebut pada akhirnya dapat dilihat bagaimana perkembangan
gizi secara umum yang ada di masyarakat sekaligus solusi yang akan diberikan
kepada orang tua balita tentang tata cara pengolahan gizi yang baik dan benar,”
ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Muara Emil Hazairin menyampaikan, adanya
mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Palembang yang hadir didesanya tentu memberikan
manfaat yang cukup signifikan mengingat pengetahuan masyarakat desa sangat
terbatas apalagi menyangkut masalah gizi untuk balita sendiri.
“Menurut pandangan saya bahwa program seperti ini harus
lebih intensif dilakukan oleh pemerintah kabupaten melalui kecamatan, sehingga
dari manapun mahasiswanya yang melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini akan
sangat membantu masyarakat khususnya di daerah-daerah yang cukup jauh untuk
dijangkau. Dimana akses informasi dan komunikasi tentunya sangat terbatas
sehingga peran mahasiswa yang melakukan PPG atau KKN akan sangat membantu
masyarakat,” pungkasnya.(KLT)
Post a Comment