HD Akan Optimalkan LRT dan Tekankan ASN Untuk Menggunakannya

Foto Ist
PALEMBANG, SS – Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Sumsel dibangun secara matang dan sangat terencana. Terbukti, saat pengajuan ada 12 dokumen yang diserahkan seperti Feasibility Study (FS), Detailed Enginering Desain (DED), Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan lainnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Nasrun Umar mengatakan, pengajuan pembangunan LRT ini saat dirinya menjabat sebagai Kepala Dishub Sumsel. Saat itu, ia mengaku menyerahkan 12 dokumen untuk pembangunan LRT. Pengajuan ini tidak serta merta langsung diterima melainkan ada beberapa poin yang harus diperbaiki.

“Hingga akhirnya poin tersebut dianggap benar dan disetujui untuk dibangun di Palembang. Bahkan, langsung dikeluarkan Perpres,” katanya.

Ia juga mengatakan, ilustrasi grafis LRT Palembang, sebuah pembangunan atau proyek besar harus melewati beberapa persyaratan salah satunya FS.

Jika tidak maka tidak akan disetujui baik Penanam Modal Asing (PMA) maupun penanam modal dalam negeri. Lanjutnya, FS ini juga menentukan apakah proyek tersebut layak atau tidak.

“Nah FS LRT ini layak dan akhirnya dibangunlah LRT di Palembang,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru menambahkan, setiap pembangunan apalagi program nasional di Sumsel tentunya telah melewati proses baik FS maupun DED.

Sebab, menurutnya tidak mungkin sebuah rancang bangun akan dilaksanakan disebuah wilayah apalagi melibatkan antar desa tidak melewati prosess FS dan DED.


“Jadi jika ada yang bilang tidak melewati proses FS dan DED itu salah,” katanya.

Ia juga mengaku, semua pembangunan infrastruktur yang merupakan program nasional sangat bermanfaat bagi masyarakat di Sumsel. Seperti, LRT, Tol dan lain sebagainya.

Kedepan, pihaknya akan terus mengoptimalkan pembangunan infrastruktur ini. Seperti, akan membuat menekankan ASN untuk menggunakan LRT di waktu tertentu.

“Kami masih merancangnya. Tapi yang pasti kami akan terus berupaya,” tutupnya. (Fry)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.