PENGARUH TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP PERAWAT TERHADAP UPAYA MENURUNKAN NYERI PINGGANG PADA PERSALINAN DENGAN TERAPI KOMPLEMENTER : LITERATURE REVIEW
Edita Pusparatri, S.Kep., Ns.
Mahasiswi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Persalinan adalah pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita dan dapat menjadi satu peristiwa yang paling menyakitkan dalam kehidupannya. Persalinan adalah proses dengan perubahan biologis, fisiologis, emosional dan sosiologis yang penting dalam transisi menjadi seorang ibu. Pada saat persalinan, ibu mengalami rasa nyeri dan itu lazim terjadi, karena rasa nyeri persalinan adalah bagian dari proses fisiologis yang normal. Nyeri dapat menyebabkan frustasi dan putus asa bagi seorang ibu pada saat persalinan, sehingga beberapa ibu sering merasa tidak akan mampu melewati proses persalinan. Nyeri berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Semakin bertambahnya volume maupun frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat. Puncak nyeri terjadi pada pembukaan lengkap sampai 10 cm.
Berbagai upaya dapat dilakukan dalam menurunkan skala nyeri yang dirasakan pada saat persalinan, baik secara farmakologi maupun non farmakologi/terapi komplementer. Manajemen nyeri secara farmakologi mungkin lebih efektif dibandingkan dengan non farmakologi, namun metode farmakologi ini dapat berpotensi memiliki efek yang kurang baik bagi ibu maupun janin, sedangkan metode non farmakologi/terapi komplementer lebih mudah, murah, dapat diterima pasien dan tanpa efek samping. Dalam hal ini, perawat maternitas dan bidan mempunyai peluang terlibat dalam memberikan terapi komplementer.
Terapi komplementer yang dapat diterapkan untuk membantu mengurangi rasa nyeri persalinan sangat bervariasi, salah satu diantaranya adalah masase/pijatan. Salah satu teknik pemijatan yang dilakukan dalam persalinan, yaitu teknik counter pressure yang relatif cukup efektif dalam membantu mengurangi nyeri pinggang persalinan terutama pada saat kontraksi dan relatif aman karena tidak ada efek samping yang ditimbulkan. Teknik pemijatan counter pressure adalah teknik pijatan pada daerah pinggang (lumbal) dengan meletakkan tumit tangan atau bagian datar dari tangan. Tekanan dapat diberikan dalam gerakan lurus atau lingkaran kecil sesuai letak nyeri paling kuat dan seberapa keras. Pijatan dapat dilakukan saat kontraksi (selama 2-3 menit) selama 20 menit untuk mengurangi rasa nyeri persalinan.
Banyak fenomena yang terjadi bahwa tenaga kesehatan terutama perawat maternitas dan bidan jarang menggunakan terapi komplementer dalam memberikan asuhan kepada pasien saat masa persalinan, mereka lebih banyak mengandalkan terapi farmakologi. Dari fenomena yang ada maka diperlukan gaya kepemimpinan untuk mengubah mindset tersebut agar dapat menerapkan terapi komplementer salah satunya adalah counter pressure untuk mengurangi nyeri pinggang pada masa persalinan. Hal ini erat kaitannya dengan peran maupun fungsi perawat dan bidan sebagai pemimpin dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan utama untuk memberikan dukungan dan motivasi pada pasien. Oleh karena itu, dibutuhkan gaya kepemimpinan transformasional yang dapat memberikan motivasi dan inspirasi pada ibu agar mampu untuk membantu menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan pada persalinan.
Karakteristik kepemimpinan transformasional yang diperlukan perawat dan bidan yaitu : Charismatic influence merupakan salah satu dari empat karakteristik kepemimpinan transformasional yang dapat digunakan oleh perawat dan bidan dalam menerapkan terapi komplementer metode counter pressure. Perawat dan bidan sebagai pemimpin dapat menggambarkan karisma dengan kekuatan kepribadian dan kemampuannya, serta mampu mempunyai suatu pengaruh yang besar atau luar biasa terhadap pasien agar mau menerapkan terapi komplementer counter pressure dalam mengurangi rasa nyeri pinggang yang dirasakan pada persalinan. Selain itu, perawat dan bidan juga dapat menerapkan karakteristik kepemimpinan dengan inspirational motivation, dalam hal ini perawat dan bidan dapat memberikan motivasi kepada pasien dalam mengimplementasikan terapi komplementer pijat counter pressure dalam upaya penerapan terapi komplementer pijat counter pressure sebagai anti nyeri.
Kesimpulannya terapi komplementer pijat counter pressure merupakan metode untuk mengurangi nyeri pinggang pada saat persalinan. Peran perawat dan bidan sangat dibutuhkan dalam upaya membantu menerapkan terapi komplementer ini, dengan cara kepemimpinan transformasional. Dengan kepemimpinan transformasional charismatic influence dan inspirational motivation, diharapkan perawat dan bidan memberikan dukungan dan motivasi sehingga dapat mengurangi nyeri pinggang pasien pada persalinan.
Post a Comment