Gedung SDN 12 Rusak, Dana BOS Dipertanyakan?

MUSI BANYUASIN, SS - Pendidikan sangat penting untuk putra putri anak bangsa yang ingin meraih prestasi untuk mengejar cita cita demi kemajuan bangasa dan masyarakat, sedangkan guru adalah suri tauladan bagi anak didiknya di sekolah maupun di luar sekolah, apabila anak mereka sedang dalam proses usia pendidikan.

Meningkatkan pembangunan adalah program pemerintah yang harus diutamakan, baik program moril maupun matriel, agar terciptanya SDM yang mewadai di seluruh lapisan masyarakat.

Dalam program-program pembangunan, meningkatkan mutu pendidikan pada anak dan pemerintah memberi bantuan untuk operasional siswa (BOS) dengan tujuan supaya para siswa didik yang tidak mampu bisa terbantu dan untuk menjaga kelestarian gedung sekolah yang dari dana BOS tersebut juga telah di anggarkan untuk perbaikan perbaikan kecil, seperti menganti plafon yang pecah, kursi yang rusak serta cat tembok supaya sekolahan kelihatan rapi bersih dan terjaga kebersihannya.

Semua itu bisa diupayakan dengan dana BOS, agar kerusakan yang ringan tidak bertambah berat.

Namun hal ini diduga berbanding terbalik dengan yang dialami oleh di SD Negeri12 yang terletak di Perumnas Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.

Menurut keterangan warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa SDN 12 Kecamatan Sekayu tersebut diduga dana BOS untuk kegiatan rutin berkala tidak berjalan mulai tahun anggaran 2016 sampai 2017. Ha ini terbukti dilapangan bahwa kondisi gedung sekolahnya dari plafon banyak yang pecah, lantai papan gladaknya juga banyak yang bolong serta almari tempat penyimpanan buku di ruang kelas banyak yang rusak, dan di duga cat pada dinding gedung sekolahnya pun masih cat yang lama pada anggaran tahun 2015 yang lalu.

Masih menurut warga lainnya, bahwa diduga kepala sekolah SD tersebut pun tidak transparan dengan guru-guru serta bendahara dalam pengelolaan dana Bos serta hasil uraian penggunaan dana Bosnya.

Portal ini mencoba mencoba menemui kepala sekolah SD Negeri 12, kamis 12/4/2018 untuk konfirmasi terkait masalah tersebut, namun tidak kepala sekolah tersebut tidak berada ditempat.

“Kepala Sekolah lagi tidak ada, kami tidak tahu kemana,” ujar guru diruang kantor.

Karena tak berhasil menemui kepala sekolah SDN 12, akhirnya media ini melayangkan surat konfirmasi, Jum’at (13/04/2018), namun hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban. 

Portal ini berkunjung ke Dinas Pendidikan Muba dengan menemui Bendahara, Edi. Ia menyarankan untuk menemui Bagian Perencanaan dan Pengelolaan BOS, Jayak.

Wartawan media ini pun langsung menemui Jayak di ruang kerjanya, namun Jayak tidak berada di tempat, akan tetapi ada dua orang Kasi Perencanaan yang memberi keterangan yaitu Agus dan Dodi.

Menurut mereka, kalau dana BOS yang untuk rutin berkala itu memang untuk memperbaiki plafon yang pecah atau sudah rusak.

“Kami akan memangil kepala sekolah tersebut untuk menegurnya,” ujar Dodi.(warto)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.