Pemkab Lambar Studi ke Kabupaten Kuningan
JAWA BARAT, SS - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengunjungi Kabupaten Kuningan Jawa Barat untuk melakukan studi pembelajaran dan peninjaun lapangan di kabupaten tersebut, Rabu (08/03/2018).
Kedatangan Bupati Lambar disambut oleh Plt. Bupati Kuningan Dede Semada ST serta Kasubag TU Taman Nasional Gunung Cermai Mufrizal SH MH dan para Pejabat OPD Kabupaten Kuningan. Sedangkan Bupati didampingi oleh Kepala Bappeda Ir Okmal, Kadis Koperindag Ir Amirian, Kadis Perkebunan dan Peternakan Tri Umaryani, Kabag Perekonomian dan SDM Ronggur, Kabag Pemerintahan Yudha Setiawan serta Kabag Humas dan Protokol Sekdakab Lambar Surahman.
Kedatangan Bupati tak lain untuk mempelajari sistem tuntunan konservasi yang merupakan kabupaten yang telah mencanangkan diri sebagai Kabupaten konservasi sejak tahun 2004 silam.
Dalam kesempatan tersebut Kabag Humas Dan Protokol Sekdakab Lambar Surahman menyampaikan, kunjungan tersebut juga untuk mewujudkan visi dan misi di era kepemimpinan Bupati Lambar Parosil Mabsus dan Wakil Bupati Lambar Drs Mad Hasnurin untuk menjadikan Kabupaten Lambar Hebat melalui literasi konservasi siaga bencana.
"Kenapa memilih Kuningan, karena Kabupaten Kuningan merupakan kabupaten yang telah mencanangkan diri sebagai kabupaten konservasi sejak tahun 2004 silam. Hal Ini dimulai sejak Kabupaten Kuningan melalui peraturan daerah membagi wilayahnya menjadi 2 zonasi yaitu 40% wilayah dimanfaatkan sebagai fungsi lindung dan 60% sebagai fungsi budidaya," jelasnya.
Kabupaten konservasi di Kuningan lebih ditekankan sebagai bentuk perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan. Pada tahun 2018 ini, Kabupaten Kuningan bersama dengan DPRD telah menggodok perda konservasi dimana draf tersebut isinya adalah untuk mempertahankan ekologi, Peningkatan perekonomian dan kaedah-kaedah sosial kemasyarakatan.
Kemudian Kabupaten Kuningan sebagian wilayahnya adalah Taman Nasional Gunung Ceremai, sehingga bersama-sama dengan masyarakat potensi-potensi yang ada secara kolaborasi dengan pemkab diolah menjadi salah satu sumber penghasilan bagi masyrakat tanpa mengenyampingkan fungsi pelestarian.
"Ada beberapa contoh keterlibatan masyarakat dalam mendukung kabupaten konservasi, contohnya adalah program "Seruling" siswa baru peduli lingkungan, "APEL" aparatur pemerintah peduli lingkungan dan "Piling" penganten peduli lingkungan. Dimana setiap pengantin baru diwajibkan untuk menanam 5 jenis pohon pada lahan kritis," ujarnya.
Terakhir kunjungan ini guna menunjang pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan langkah trobosan strategis, inovasi dan kreasi melalui berbagai macam studi komparasi ke daerah-daerah yang maju dalam pengelolaan berbagai bidang dan nantinya di Kabupaten Lambar akan mempelajari contoh Kabupaten Kuningan.(Yogi-Yuli Humas Lambar)
Post a Comment