UPO Kembangkan Pusat Pendidikan Tambang Dalam
![]() |
Karyawan PTBA UPO saat menunjukkan lokasi Sawah Luwung yang akan dijadikan pusat pendidikan penambangan dalam saat menerima kunjungan PWI Kabupaten Muara Enim ke Kota Sawahlunto |
PADANG, SS - Selain menjadikan kawasan eks tambang dalam sebagai lokasi wisata di Eks Lubang Mbah Soero, kini PT. Bukit Asam Persero Tbk Unit Penambangan Ombilin (UPO) sedang mengembangkan lokasi eks lubang tambang dalam Sawah Luwung sebagai lokasi pusat pendidikan penambangan dalam.
Bahkan, sejak diresmikan belum lama ini, sudah mencapai ribuan pengunjung yang datang untuk belajar penambangan dalam baik dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum.
General Manager PTBA Unit Penambangan Ombilin, Nan Budiman didampingi Humas, Heri Darsono, dan Ketua PWI Sawahlunto, Subandi dan Ketua PWI Kabupaten Muara Enim, Andi Candra SE mengatakan, bahwa sejak diresmikannya lubang Sawah Luwung sebagai tempat belajar penambangan dalam. UPO telah bersiap diri sebagai pusat pendidikan tambang untuk skala nasional yang akan dipersiapkan bagi para pelajar, mahasiswa dan praktisi penambangan.
"Bagi pihak yang ingin belajar penambangan dalam, kami saat ini sedang memanfaatkan eks tambang dalam di lokasi lubang Sawah Luwung sebagai lokasi tempat pendidikan dan wisata tambang. Sementara untuk masyarakat umum nantinya akan dibuatkan lokasi khusus untuk tempat belajar," ungkap Nan, pada saat menerima kunjungan pengurus PWI Kabupaten Muara Enim belum lama ini.
Dikatakan Nan, dari sekitar 10 lubang eks tambang dalam yang dahulunya dimanfaatkan PTBA untuk menambang batubara, setelah tidak efektif lagi, kini pihaknya melirik beberapa lubang untuk dijadikan pusat wisata dan pendidikan.
Hanya saja, kata dia, untuk memastikan keamanan pengunjung, sebelum dibuka dan dikelola, lubang tersebut harus dilakukan kajian yang mendalam.
“Karena sebagian lubang juga tidak aman, baik konstruksi lubang yang rapuh juga mengandung gas beracun, nah itu harus dipastikan dahulu apakah aman atau tidak. Sekarang baru dua lubang yakni lubang mbah Soerro dan lubang Sawah Luwung, jumlah seluruhnya yang sudah diketahui itu puluhan baik bekas peninggalan zaman Belanda, maupun dulunya dimanfaatkan PTBA," pungkasnya.
Selain mengembangkan eks penambangan Ombilin sebagai pusat wisata dalam mendukung program pemerintah Kota Sawahlunto yang menjadikan Kota Sawahlunto sebagai Kota Wisata Tambang Berbudaya dan pusat pendidikan, dikatakan Nan Budiman, pihaknya juga sedang mengkaji pengelolaan Coal Bed Methane (CBM).
“Kalau untuk penambangan batubara lagi tidak memungkinkan karena biaya produksi batubara sampai ke mulut tambang bisa mencapai Rp. 1,2 juta per ton, sedangkan nilai jual per tonnya sedang rendah. Untuk itu kami mulai melirik potensi lain yang ada, bahkan terkait pengelolaan CBM, PTBA sudah membentuk anak perusahaan CBM unit Ombilin. Sekarang tahapannya masih dalam kajian atau studi. Selain, itu survei kerap dilakukan dan bahkan sudah ada 6 lokasi yang dilakukan pengeboran dan uji studi CBM di Sawahlunto," tukasnya.
Selain mencari potensi yang ada di kawasan eks tambang UPO, tambah Nan, UPO juga membawahi Unit Pelabuhan Teluk Bayur dan Unit Peranap, Riau. Di Persnap, Provinsi Riau, kata Nan, pihaknya sedang menyiapkan pembangunan PLTU Peranap, dan untuk tambangnya sudah mulai berproduksi.
“Peranap sudah nambang dan sudah berproduksi sebanyak 4200 ton per tahun, sedangkan PLTU Peranap sudah ada perjanjian kerjasama dengan perusahaan join untuk pembangunan PLTU. Sementara, pengelolaan Pelabuhan Teluk Bayur, walaupun praktis tidak ada aktifitas PTBA sebagai perusahaan pemilik, PTBA sudah bekerjasama dengan pihak Pelindo dan PT. Semen Padang dalam bisnis sewa menyewa pelabuhan yang sudah menghasilkan profit," pungkas Nan Budiman.
Sementara itu, karyawan PTBA yang mengembangkan lokasi Sawah Luwung sebagai pusat pendidikan tambang dalam, Tri Susilo dan Nurhamidin mengatakan, bahwa dengan berkunjung ke lokasi Sawah Luwung, pengunjung dapat menjelaskan cara penambangan yang dilakukan PTBA pada masanya, sedangkan saat ini Sawah Luwung dijadikan sebagai pengelolaan pusat pendidikan tambang dalam.
"Ini sedang dikerjakan oleh sebanyak 4 orang karyawan PTBA dan sisanya outsourching yang dipekerjakan untuk membangun pusat pendidikan. Lubang yang dibangun ini sepanjang 500 meter di kedalaman. Saat ini sedang dikerjakan pengaturan ventilasi udara dan rehab fisik. Walaupun masih dalam tahap pembangunan, tetapi lubang Sawah Luwung sudah diresmikan oleh Direksi dan sudah mulai difungsikan sebagai pusat pendidikan. Kami sudah menerima kunjungan sekitar 1000 orang, pada saat libur sekolah dan tahun baru, serta mahasiswa tambang dari berbagai universitas seperti Universitas Sriwijaya yang rutin melakukan kunjungan kesini untuk belajar teknik penambangan dalam," tukas Tri.(LEX)
Post a Comment